bintan story

the story in bintan island

Full width home advertisement

Destination the Bintan

Story the Bintan

Post Page Advertisement [Top]



Awan tebal di atas Masjid Raya Nur Ilahi di Dompak
Jumat 21 Juni 2019 ini cuaca mendung dan hujan deras. Derasnya hujan terasa bagi sebagian warga Bintan beberapa saat usai salat Jumat. Hujan disertain angin kencang juga menyebabkan listrik padam, setidaknya itu dirasakan oleh warga di Toapaya.

Ada sebuah kisah perihal hujan di hari Jumat bagi masyarakat Bintan. Kisah ini terkait keberkahannya.
Sebagaimana menjadi karakteristik cuaca di kawasan kepulauan ini, Bintan termasuk daerah dengan kondisi  cuaca yang kurang menentu. Di sini kurang dikenal dikenal angin muson barat dan muson timur. Yang banyak masyarakat ketahuia ialah angin selatan dan angin utara karena dampaknya terhadap hasil nelayan dan kondisi perairan.

Angin utara adalah saat kebanyakan masyarakat berhenti melaut karena arus yang kuat. Arus dari laut Natuna (dulunya lebih dikenal dengan Laut China Selatan) sangat kuat dan bahkan ari laut pun menjadi keruh. Akibatnya, tangkapan ikan menurun, dan banyak kapal nelayan yang tidak bisa bekerja. 

Baca juga: 5 Cara Sampai ke Bintan dan Menikmati Destinasi Wisata Alamnya

Sedangkan angin selatan sebaliknya. Karena tidak sekuat dorongan arus dari utara, angin selatan lebih membawa berkah bagi masyarakat Bintan dan Kepri umumnya. Hasil melautpun lumayan bangun.
Musim utara dan selatan adalah kondisi umum dan tidak berlaku pada kondisi tertentu. Sebab, karakteristik dari daerah kepulauan seperti di Bintan ini ialah cuaca yang tidak menentu. Seringkali di Jawa hujan lebat dan banjir, di Bintan dan Kepri umumnya justru kepanasakan dan kekeringan.

Awan pekat di sekiling puncak gunung Bintan saat hujan deras disertai dengan petir yang menggema.
Nah, biasanya jarak antara curah hujan dan panas ini tidak lama. Bahkan termasuk jarang sekali dalam sebulan penuh tidak ada hujan walaupun hanya sesaat. Itulah Bintan, terkadang di bagian utaranya hujan lebat, di tengah-tengah pulau malah panas terik dan di bagian selatan pulaunya mendung. Bisa jadi Tanjungpinang hujan lebat bahkan beberapa titik malah banjir, tetapi bagian tengah seperti di Toapya tidak tampak mendung.

Namun, ketika hujan mulai terasa mengosongkan sumur-sumur, tanah sudah begitu kering, dan pepohonan pun mulai melayu, saat itulah masyarakt Bintan mulai khawatir. Air sabegai kebutuhan mulai tersendat, bahkan ada yang rela mengangkut dari sumber-sumber air dan beli pakai tangki.

Saat itulah hujan diharapkan turun. Hujan adalah bagian dari sunnatullah di muka bumi. Tanpa hujan kehidupan di bumi akan gersang. Tentu saja, mendapatkan air adalah harapan terpenting.

Baca juga: Inilah Kisah Antara Bintan dan Tanjungpinang

Di kalangan masyarkat Bintan, hujan-hujan pada saat kemarau itu memiliki makna penting. Wabil khusus ketika hujan terjadi pada hari Jumat. Mereka mempercayai bahwa hujan pada hari Jumat akan membawa keberkahan.

“Biasanya, kalau setelah kemarau hujan di hari Jumat, baru hujan agak lama,” kata warga yang sempat kami dengar.

Memang, ketika memperhatikan hujan yang turun pada hari selain Jumat setelah kemarau yang hampir dua bulan, hujan pada hari selain jumat hanya turun beberapa saat di hari itu saja. Airnya pun belum bisa mengisi sumur, apalagi sumur di kompleks perumahan. Hujan sesaat itu belum serap tanah. Maklumlah, ini daerah kepulauan yang dekat dengan garis katulistiwa hingga siklus cuaca bisa berubah-ubah begitu cepat.

Ada pelangi setelah hujan dan ketika matahari masih cukup terang. Foto di persingpangan Pasar Tani Toapaya
Namun, bila hujan lebat dimulai pada hari Jumat, masyarakat mempercayai bahwa hujan akan terasa lebih lama. Walaupun hujan hanya sesaat di sepanjang hari Jumat, mereka percaya bahwa dalam beberapa hari hujan kambali turun. Sedangkan bila di hari lain, kemungkinan hujan tutun bisa sepekan lebih.

Kisah itu memang unik. Itu adalah bagian dari kepercayaan masyarakat. Sebab itu, terkadang, hujan di hari Jumat itu sangat disyukuri oleh mereka sebab ada harapan dan kepercayaan bahwa pekan depan pun hujan masih akan turun. Dengan begitu, air masih akan tersedia. Tanaman bisa tumbuh, sumur tak kekurangan stok, hutan tidak terbakar. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib