bintan story

the story in bintan island

Full width home advertisement

Destination the Bintan

Story the Bintan

Post Page Advertisement [Top]

Kendaraan berat sedang mengerjakan proyek di Tepilaut Tanjungpinang saat matahari mulai menghilang dari Pulau Penyengat.


Banyak orang luar daerah mengira Bintan dan Tanjungpinang itu berbeda pulau. Jangan itu, bahkan banyak yang tidak tahu dua daerah itu adalah daerah yang masih masuk dalam provinsi Kepulauan Riau. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa provinsi Kepulauan Riau masih menjadi bagian dari Provinsi Riau. Padahal, sejatinya daerah ini sudah berdiri sendiri dan mandiri menentukan nasibnya.

Memang, kisah Riau dan Kepulauan Riau tidak dapat dipisahkan. Nama Riau sendiri diambil dari sebuah nama daerah di sekitaran sungai Carang. Setelah berpisah dari provinsi Sumatera Tengah, nama daerah ini ditetapkan sebagai provinsi Riau. Awal mulanya, ibukota provinsinya di Tanjungpinang. Seiring dengan perkembangan kisahnya, ibukota Riau berpindah ke Pekanbaru hingga sekarang. Sedangkan Tanjungpinang, menjadi ibukota dari provinsi Kepulauan Riau atau yang sering disingkap dengan Kepri.


Nah, sebelum menjadi provinsi, nama Kepulauan Riau dulunya digunakan untuk kabupaten atau daerah tingkat dua. Ibukotanya Tanjungpinang yang berada di pulau Bintan. Sesuai dengan namanya, kabupaten Kepulauan Riau terdiri dari berabagai pulau di utara hingga selatan. Bagian utaranya ada pulau Ranai yang kini menjadi wilayah kabupaten Natuna dan di selatan ada pulau Pekajang yang kini masuk wilayah kabupaten Lingga. Pekajang berbatasan langsung dengan provinsi Bangka Belitung.

Semasa berstatus kabupaten Kepulauan Riau, perkembangan di pulau Bintan terfokus pada tiga tempat, Kijang, Tanjungpinang dan Tanjunguban. Kijang sebagai pusat kegiatan ekomoni dan industri karena ada PT Antam yang berkantor di sana. Kota Tanjungpinang sebagai pusat administrasi pemerintahan. Dan Tanjunguban sebagai depo Pertamina dan pelabuhan Angkatan Laut.

Ketika era Antam sudah berakhir, Kijang tidak lagi seramai dulu. Bangunan bekas perkantoran dan rumah dinas para petinggi dan karyawannya pun masih tersisa. Sebagian sudah diserahkan kepada pemkab Bintan.

Geliat Tanjungpinang sebagai ibukota kabupaten juga tidak menunjukkan perkembanga signifikan. Wajar saja, dengan wilayah admnistrasi yang luas, fokus pembangunan tidak bisa hanya di satu tempat. Sedangkan di sisi lain, pada 1970-an pemerintah pusat tengah gencar membangun Batam. Alhasil, perkembangan Tanjungpinang tidak siginifan dan kemudian kalah terkenal dengan Batam.

Sejak era otonomi daerah, tokoh dari Kapulauan Riau mengatur strategi untuk menjadikan sebagai provinsi otonom, berpisah dengan Riau. Maka untuk memenuhi persyaratannya, beberapa daerah dipecah menjadi beberapa kabupaten dan kota. Tanjungpinang dipilih menjadi Kota Tanjungpinang dan nama Bintan dipilih menjadi Kabupaten Bintan. Maka, jadilah di satu daerah ini dua pemberintah daerah.


Meski demikian, kisah Tanjungpinang dan Bintan ini memang tidak dapat dipasihkan satu sama lain. Pada zaman kerajaan melayu kuota, pusat pemerintahan yang pernah berdaulat di pulau ini bermarkas di sekitaran kaki gunung Bintan. Kerajaan itu dikenal dengan kerajaan Bentan, yang menjadi bagian dari persekutuan kerajaan Sriwijaya.

Pada zaman kerajaan melayu Islam, pulau Bintan juga tercatat menjadi ibukota kerajaan Riau, Johor, Pahang dan Terangganu. Jejak istana Kota Piring, Istana Kota Lama, Istana Kota Baru – kini masuk wilayah kota Tanjungpinang—dan lainnya masih dapat dikunjungi. Sebagian sudah berupa puing-puing.

Dari sisi peninggalan sejarah kerajaan, banyak kisah dan jejaknya berada di kota Tanjugpinang. Dari sisi pemandangan alamnya, masih banyak terdapat di kabupaten Bintan. Setidaknya itulah sedikit penilaian yang bisa disimpulkan. Nah, jika Anda ingin menikmati traveling dengan menyusuri jejak serah, sebaiknya dimulai dari Tanjungpinang. Apabil ingin menyusuri wisata alam di pulau Bintan, sebaiknya menyusuri melalui Tanjunguban.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib